Sunday, October 17, 2010

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Setiap makhluk hidup memerlukan makan. Begitu juga dengan manusia. Makanan dan manusia ibarat mobil dan bensin. Mobil tidak akan berjalan tanpa ada bensin. Setelah mobil diisi bensin dan berjalan, lama kelamaan bensin juga akan habis dan mobil kembali tidak bisa berjalan. Begitu juga dengan manusia. Manusia memerlukan makan makanan untuk mengganti energi yang telah dikeluarkan. Beberapa dari fungsi makanan adalah :
  1. Untuk memberikan tenaga atau energi pada tubuh makhluk hidup sehingga dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari.
  2. Sumber pengatur dan pelindung tubuh terhadap penyakit
  3. Sumber pembangun tubuh baik untuk pertumbuhan maupun perbaikan tubuh.
  4. Sebagai sumber bahan pengganti sel-sel tua yang usang dimakan usia.
  5. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan tubuh
Kemudian, kemana makan yang kita makan ?. Makanan yang kita makan akan dicerna oleh tubuh dalam sebuah sistem yang disebut sistem pencernaan. Sistem pencernaan makanan merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk memecah bahan makanan menjadi lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel-sel tubuh. 



Pada umumnya sistem pencernaan dibagi atas pencernaan secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan secara mekanis merupakan proses pencernaan yang melibatkan beberapa gerakan otot, misalnya mengunyah. Pencernaan secara kimiawi adalah proses pemecahan bahan makanan dengan bantuan enzim-enzim pencernaan yang berasal dari kelenjar pencernaan.

Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan adalah rongga mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Kelenjar pencernaan adalah kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar empedu dan kelenjar pankreas.

1. Rongga Mulut
Rongga mulut atau cavum oris merupakan tempat pertama kali makanan masuk dan dimulai pencernaan. didalam mulut terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah.  

Gigi berfungsi dalam proses pencernaan mekanis, yaitu dengan cara mengunyah. berdasarkan bentuk dan fungsinya gigi terbagi atas gigi seri atau dentis insisivus merupakan gigi yang berbentuk seperti pahat. berfungsi untuk memotong makanan yang bersifat berserat atau berbongkah, Gigi taring atau dentis canivus yaitu gigi yang berbentuk gilik dengan ujung meruncing berfungsi untuk menyobek atau mencabik makanan, dan gigi geraham atau dentis molar/premolar yaitu gigi yang berbentuk seperti bonggol, tetapi memilki ujung yang agak melebar dan berfungsi untuk menggiling makanan. 

Lidah atau lingua tersusun atas otot lurik yang diselaputi oleh lendir. pada permukaaan atas lidah terdapat banyak tonjolan yang disebut papila. Setiap papila memiliki indra pengecap dan indra peraba. fungsi lidah adalah membantu mengaduk makanan didalam rongga mulut, membantu mendorong makanan pada waktu penelanan, membantu membersihkan mulut, sebagai indra pengecap, membantu bersuara ( berbicara) 

Kelenjar ludah atau glandula saliva, merupakan kelenjar penghasil ludah atau air liur. di dalam rongga mulut terdapat 3 pasang kelenjar ludah yaitu glandula parotis, glandula submandibularis, dan galndula sublingualis. Glandula parotis berfungsi untuk menghasilkan getah berbentuk cair, sedangkan glandula submandibularis dan glandula sublingualis berfungsi mengeluarkan getah yang mengandung lendir. Pengeluaran air liur biasanya diatur oleh rangsangan saraf. Air liur mengandung enzim ptialin atau disebut juga amilase air liur berfungsi untuk pemecahan pati (amilum) menjadi maltosa. makanan yang sudah bercampur dengan air liur ditelan masuk ke kerongkongan. makanan di dalam mulut dan kerongkongan disebut bolus. 
2. Kerongkongan atau esofagus
Kerongkongan atau esofagus merupakan saluran panjang sebagai jalan menuju ke lambung. Pada saat makanan (bolus) menyentuh dinding esofagus, ujung saraf yang ada pada dinding esofagus akan mengirim impuls-impuls saraf ke otak. Kemudian otak mengirim perintah ke otot dinding esofagus untuk berkontraksi. Kemudian, otot melingkar dan otot membujur berkontraksi secara silih berganti sehingga menimbulkan gerakan seperti meremas dan mendorong (gerak peristaltik) makanan ke lambung. Selain didorong otot, zat lendir yang terdapat pada dinding esofagus juga mempermudah lewatnya makanan menuju ke lambung.

3. Lambung
Lambung atau ventrikulus merupakan organ tubuh berupa kantong yang berdinding tebal dan berbentuk seperti huruf J. Lambung terdiri atas kardiak (bagian atas dekat dengan hati), fundus (bagian tengah berbentuk kantong), pilorus (bagian bawah dekat dengan usus halus). Pada bagian kardiak dan pilorus terdapat otot sfingter, yaitu suatu otot melingkar yang berfungsi sebagai klep. Ketika makanan bergerak mendekati lambung, otot sfingter kardiak membuka dan memberi jalan agar masuk ke lambung. setelah makan masuk, otot sfingter kembali menutup agar makanan tidak kembali ke tenggorokan. Setelah dicerna makanan menuju pilorus, kemudian otot pilorus membuka melewatkan makan dari lambung (masuk ke usus halus) dan kemudian kembali menutup. Bentuk makanan yang berada di lambung disebut kimus, berupa bubur makanan.Pada dinding lambung terdapat kelenjar-kelenjar kecil yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung asam klorida (HCl), dan sejumlah enzim (pepsin, renin, dan lipase). asam klorida merupakan senyawa kimia yang dapat menyebabkan lambung memiliki kadar asam tinggi dengan pH sekitar 2, kondisi asam menguntungkan karena dapat membunuh bakteri yang masuk bersama makanan. Selain itu, HCl berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, menyederhanakan makanan yang keras dan berserat, merangsang sekresi getah usus, dan megontrol membuka dan menutupnya klep antara lambung dan usus dua belas jari. Pepsin merupakan enzim yang berfungsi untuk mengubah protein menjadi protease, pepton dan polipeptida. Renin berfungsi untuk menggumpalan protein susu (kasein) yang berasal dari air susu. Lipase berfungsi untuk mengubah lemak (dalam bentuk emulsi) menjadi asam lemak dan gliserol.

4. Usus Halus
Usus halus atau intestinum tennue merupakan bagian dari saluran pencarnaan yang juga berfungsi sebagai tempat mencerna makanan dan absorbsi sari-sari makanan. usus halus dibedakan atas 3 bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong dan usus penyerapan.

Usus dua belas dari atau duodenum merupakan bagian usus halus yang berhubungan dengan lambung, pada duodenum bermuara 2 saluran yaitu saluran empedu dan saluran pankreas. Saluran empedu berasal dari hati dan penyalur cairan empedu. Didalam cairan empedu biasa terdapat garam empedu, kolesterol dan bilirubin. Saluran pankreas berisi getah pankreas yang digetahkan oleh kelenjar pankreas. cairan pankreas mengandung enzim-ezim pemecah karbohidrat, protein dan lemak. Adapun enzim-enzim tersebut antara lain karbohidrase pankreas atau amilase pankreas berfungsi untuk mencerna tepung (amilum) menjadi menjadi maltosa dan disakarida lainnya, lipase pankreas berfungsi untuk mengubah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol, dan tripsin yang berfungsi untuk mengubah protease dan pepton menjadi polipeptida. Selain mengandung enzim cairan pankreas juga mengandung natrium bikarbonat (NHCO3) yang bersifat basa sehingga dapat menetralisir kimus yang bersifat asam dari lambung.

Selain menerima cairan empedu dan cairan pankreas, usus dua belas jari menghasilkan semacam enzim yang khusus disebut entrokinase yang mengubah tripsinogen menjadi tripsin. Usus kosong atau jejunum merupakan bagian usus halus yang berfungsi sebagai tempat penyelesaian dari semua proses pencernaan. Kimus yang belum sempurna dicerna di deudenum dicerna lagi menjadi bentuk yang lebih sederhana dan menghasilkan glukosa, asam amino, serta asam lemak dan gliserol. Usus penyerapan atau ileum merupakan bagian usus halus yang berfungsi sebagai tempat penyerapan sari-sari makanan. Ileum memiliki struktur yang berlipat-lipat, pada permukaannya terdapat jonjot-jonjot usus atau vilus. Sehingga dapat memperluas permukaan usus ini. pada ileum terjadi penyerapan sari-sari makanan. Glukosa dan asam amino masuk ke pembuluh darah, sedangkan pembuluh kil (lakteal). Selanjutnya sari-sari makanan yang diserap diedarkan oleh pembuluh darah ke seluruh sel-sel tubuh.

5. Usus besar 
Usus besar atau intestinum crassum merupakan saluran terakhir dari saluran pencernaan. Pada pertemuan usus halus dan usus besar terdapat suatu kantong yang disebut sekum (usus buntu) dan apendiks (umbai cacing). Pada sekum terdapat sebuah klep yang disebut klep ileosekum, yaitu semacam otot sfingter yang berfungsi untuk mencegah bakteri tidak kembali lagi ke usus halus. Di dalam usus besar hidup berbagai bakteri, terutama Escherichia coli. Bakteri ini berfungsi dalam pembusukan sisa makanan dan pembentukan vitamin K dan B kompleks yang diperlukan oleh tubuh. Selain itu, didalam usus besar terjadi proses pengaturan kadar air dalam pembentukan feses. Selanjutnya, melalui gerakan peristaltik feses yang terbentuk di dorong masuk ke dalam rektum. Rektum merupakan bagian terakhir dari usus besar yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara sebelum dikeluarkan melalui sfingter terakhir yaitu anus. proses pengeluaran feses disebut defikasi

No comments:

Post a Comment