Friday, October 22, 2010

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Proses metebolisme di dalam tubuh merupakan suatu proses kimia untuk berbagai kebutuhan tubuh. Salah satu produk dari proses tersebut adalah dihasilkannya zat-zat sisa yang akan dikeluarkan melalui alat ekskresi. Alat ekskresi pada manusia adalah hati, kulit, ginjal, dan paru-paru.

A. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh manusia. Alat tubuh tersebut terletak pada rongga perut di bagian kanan. Pada bagian kanan hati terdapat selaput tipis yang disebut kapsula hepatis. Didalam jaringan hati terdapat pembuluh darah dan pembuluh empedu. Kedua pembuluh tersebut disatukan oleh suatu jaringan ikat yang disebut kapsula glison. Sel-sel hati bergabung membentuk lobula dan antarlobula dipisahkan oleh ruang lakuna. Hati memperoleh darah dari pembuluh nadi (aorta) dan vena porta hepatis. Vena porta hepatis berfungsi membawa sari makanan dari usus ke hati.
Hati merupakan alat ekskresi yang berfungsi menghasilkan cairan empedu secara terus menerus. Melalui pembuluh empedu cairan tersebut dialirkan dan disimpan di dalam kantong empedu. Selain menghasilkan empedu, hati memiliki beberapa fungsi lainnya. Misalnya menyimpan gula dalam bentuk glikogen, menetralkan racun, membentuk dan merombak protein, dan membentuk sel darah merah pada janin.
Empedu berasal dari perombakan sel darah merah (eritrosit) yang telah tua dan rusak di dalam hati. Sel-sel yang khusus merombak eristrosit disebut sel histiosit. Melalui sel ini hemaglobin akan diuraikan menjadi senyawa hemin, Fe dan globulin. Kemudian, senyawa hemin diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin). Zat warna tersebut akan dikeluarkan ke usus dan selanjutnya dibuang ke luar tubuh bersama feses. Didalam usus, zat warna empedu yang hijau biru akan dioksidasi menjadi urobilin sehingga berwarna kuning coklat. Urobilin adalah zat yang memberi warna pada feses dan urin. Zat besi akan diambil dan disimpan dalam hati atau dikembalikan kedalam sumsum tulang. Sementara itu, senyawa globulin akan digunakan lagi untuk metabolisme protein maupun pembentukan hemaglobin yang baru.



B. kulit
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh manusia. kulit berhubungan langsung dengan sentuhan mekanis dari luar tubuh sehingga kulit mudah rusak. Kulit menutup permukaan tubuh termasuk alat tubuh terbesar dalam tubuh. Kulit memiliki fungsi antara lain sebagai pelindung terhadap kerusakan fisik akibat sentuhan mekanis, panas, penyinaran, kuman-kuman, zat-zat kimia. Mengatur suhu badan, mencegah kehilangan air (dehidrasi), mengeluarkan zat-zat sisa berupa keringat, dan menerima rangsang dari luar.
Kulit terdiri atas 2 lapisan, yaitu lapisan luar (epidermis), dan lapisan dalam (dermis). Epidermis disusun oleh beberapa lapisan kulit, yaitu stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum merupakan lapisan tanduk yang terdiri atas sel-sel mati. Lapisan ini selalu mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Stratum lusidium merupakan lapisan dibawah stratum korneum dan berwarna bening. Stratum granulosum merupakan lapisan kulit yang mengandung pigmen, sedangkan stratum germinativum merupakan lapisan kulit yang selalu tumbuh membentuk sel-sel baru ke arah luar. Pada dermis terdapat akar rambut, pembuluh darah, kelenjar keringat, kelenjar minyak, dan serabut saraf. Kelenjar keringat (glandula sudorifera) terletak tersebar di seluruh permukaan tubuh. Bagian pangkal kelenjar keringat menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Kelenjar minyak (glandula sebasea) terletak di dekat akar rambut yang berperan menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan pada kulit dan rambut. Dibawah dermis terdapat lapisan lemak yang berperan menghalangi pengaruh perubahan suhu di luar tubuh.
Mekanisme pengeluaran keringat : Pusat pengaturan suhu di hipotalamus (otak) menghasilkan enzim bradikinin yang dapat mempengaruhi kelenjar keringat. Jika pusat pengatur suhu tersebut dirangsang oleh perubahan suhu pada pembuluh darah, rangsangan akan diteruskan oleh saraf parasimpatik ke kelenjar keringat. Selanjutnya, kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat. Keringat akan menguap dan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh tetap konstan.
Faktor yang mempengaruhi produksi keringat : faktor yang mempengaruhi adalah suhu lingkungan, emosi, aktivitas tubuh, dan psikologi. Seorang yang bekerja keras dan terkena pancaran sinar matahari secara langsung dapat berakibat pengeluaran keringat yang banyak, cepat merasa haus dan lapar garam. Begitu juga saat marah dapat mengakibatkan meningkatnya pengeluaran keringat, sebaliknya rasa takut akan menurunkan pengeluaran keringat karea terjadi pengecilan pembuluh darah. Kondisi ketakutan tersebut tampak pada wajah yang menjadi pucat.

C. Ginjal
Ginjal merupakan alat tubuh yang terletak di sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tubuh. Bentuk ginjal seperti kacang ercis dan berjumlah sepasang. Terdiri atas korteks dan sumsum ginjal. Korteks ginjal merupakan lapisan ginjal paling luar, mengandung jutaan alat penyaring yang disebut nefron dan setiap nefron terdiri atas badan malpighi dan tubulus. Sumsum ginjal merupakan lapisan dalam dari ginjal, pada sumsum ginjal terdapat papila yang berbentuk segi tiga yang disebut piramid. Piramid mengandung banyak pembuluh dan berfungsi untuk menampung hasil ekskresi. Ginjal sebagai alat ekskresi berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa berbentuk urin. Urin dialirkan melalui pembuluh ureter ke kandung kemih (vesika urinaria), kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui urethra.
Proses pembentukan urin melalui tahap filtrasi, reabsorbsi dan augmentasi. Filtrasi merupakan proses penyaringan zat-zat sisa metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Setiap menit, sekitar 1,5 liter darah mengalir ke dalam ginjal dan sekitar 120 mililiter air beserta materi terlarut lainnya disaring di dalam kapsul bowman. Zat-zat berukuran kecil, seperti glukosa, ion, dan limbah nitrogen terutama urea atau asam urat mengalami penyaringan, sedangkan protein berukuran besar dan sel-sel darah tertahan di dalam aliran darah, mengalir meninggalkan glomerolus melalui arteriol eferen. Hasil penyaringan pada kapsul Bowman tersebut dikenal sebagai fitrat glomerolus atau urin primer.
Reabsorbsi merupakan proses penyerapan kembali fitrat glomerolus yang masih mengandung zat-zat berguna bagi tubuh. Beberapa zat yang kembali diserap oleh tubuh antara lain adalah glukosa, garam-garam, ion organik, dan asam amino. Proses ini berlangsung di dalam tubulus kontortus proksimal yang dikelilingi oleh suatu pembuluh darah yang disebut kapiler peritubular. Hasil dari proses penyerapan tersebut pada akhirnya akan membentuk  fitrat tubulus atau urin skunder dengan kadar urea yang tinggi.
Augmentasi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Pada proses tersebut, pembuluh darah melepaskan zat-zat yang tidak berguna seperti ion hidrogen, kalium, dan amonium ke urin skunder pada tubulus kontortus distal. Selanjutnya, urin mengalir ke saluran pengumpul menuju rongga ginjal. Pada saluran pengumpul terjadi penyerapan air sehingga terbentuk urin sesungguhnya. Dari rongga ginjal urin menglir menuju ureter menuju kandung kemih untuk disimpan sementara. Jika kandung kemih sudah berisi penuh, urin akan dikeluarkan dari tubuh melalui urethra.

D. Paru-paru  
Paru-paru merupakan alat tubuh yang bertugas mengeluarkan zat-zat sisa berupa karbondioksida dan uap air. Gas karbondioksida merupakan sisa proses metabolisme didalam jarinngan yang diangkut oleh darah ke paru-paru dan berdifusi ke alveolus.

2 comments: